SERAMBI MADINAH

Gambar

Aceh Base, Okezone.Myzone||

Ketika gelombang aliri sawah-sawah
Di saat kemarau melanda tanah basah
Tatkala pohon berbunga tapi tak berbuah
Menatap sejarah serambi mekah
Negeri ini negeri penuh risalah
Negeri yang tentram dengan irama syariah
Namun kini lenyap lah sudah
Laksana kapal yang kehilangan arah
Adat bak ureung mbong,
qanun keu piasan,
hukom keu ureung teuga,
reusam keu mita beulanja
Kini pituah mulai berubah
Seiring waktu yang terus bergulir tak terarah
Mengingat titah raja negeri yang hilang amanah
Janji makmur namun makin terjajah
Kini semua usanglah sudah
Serambi mekah telah kehilangan marwah
Harapan hijrah mulai termegah
Berpindah ke wilayah serambi madinah al muqorramah
Sorak sorai kian menggema
Derita bercerita berbalut lara
Rakyat miskin berharap merdeka
Negeri madani harapan kita
kini barat selatan mulai menggema
serambi madinah mulai bersuara
lantunan pisah mulai menjadi genta
untuk senandung marwah negeri tercinta

Delky Nofrizal adalah Koordinator Aksi Aneuk barat Selatan

RINDU LANTUNAN TERIAKANMU

Image

Aceh Base, Okezone.Myzone||
Tak terasa waktu yang terus berlalu
Detik yang terus berkisar
Mengiri jejak langkah yang terus berayun
Terus bergerak menuju dinamika perubahan

Terasa kian mengecil suaramu
Hingga kian tak terdengar lagi lantunan nyanyianmu
Yang dulu menelusuri jalan-jalan dengan langkah tegarmu
Dengan lantunan nyanyian rakyat yang begitu syahdu

Kau semaikan semangat perubahan
Kau senandungkan lagu kerakyatan
Bait-bait ungkapanmu mengandung harapan
Harapan yang besar akan perubahan…

Kini suara mu kian tak terdengar lagi
Suara yang dulu mengajak kami untuk melangkah
Suara yang dulu membuat kami menjadi sosok yg gagah
Lantunan yang membakar semangat yg indah

Kenapa suara mu kian menghilang
Lantunan lagumu mulai tak terdengar
Teriakanmu mulai memudar
Rindu sosok lama mu mulai membakar

Kemana kau yang dulu di jalan-jalanan
Kemana lantunan yang dulu kau koar-koarkan
Apakah lantunan lagu itu tak indah lagi baitnya
Atau bait-baitnya tak lagi berkesan untuk di lantunkan

Mungkinkah kau kini penuh dengan syair-syair baru
Syair yang lembut tanpa penentangan
Lantunan pantun tanpa perubahan
Apakah irama nya kini sudah berubah?

Wahai kau yang dengarkan kepada kami tentang perubahan
Dimanakah dikau kini
Kemana kau yg rindu perubahan
Kapan kami bisa dengar lagi teriakanmu tentang perubahan

Wahai adik-adik penerus generasi
Jika ku suatu hari tak lagi melantunkan bait2 itu
Meski dengan irama yang berbeda
Bangunkan aku, ingatkan aku, tentang bait-bait penuh makna

Tentang cerita perubahan yg pernah terkata
Bait-bait itu tetap indah terasa
Meski dilantunkan dg irama yg berbeda disuatu masa
Namun tak membuatku lupa bait-bait nostalgia

Delky Nofrizal adalah Koordinator Solidaritas untuk Rakyat Daerah Terpencil(SuRaDT)