BINGKISAN KECIL AWAL FEBRUARI

Putaran waktu terus bergulir tanpa henti, tidak terasa angka enam mulai menunjukkan banyaknya perputaran bumi terhadap matahari. Sekian lama sudah si Buyung pemuda dari negeri antah berantah mengenal si Bunga gadis kalem asal kecamatan tetangganya. Tak terasa 6 tahun sudah si Buyung  berkenalan dengan si Bunga terhitung sejak pelatihan di sebuah gedung di ibukota. Waktu itu tentu tidak terlalu singkat untuk saling mengenal dan memahami. Menguak lembaran-lembaran yang merasuk hingga ke sanubari.
Awal Februari catatan kecil yang sudah lima kali terlewati, berlalu bersama segenap harapan yang terus mencekam menusuk sanubari. “8 februari” tanggal itu seakan begitu membekas di memori hingga terus di nanti-nanti.  Seakan tanggal itu begitu spesial, hari dimana si Bunga berulang tahun. Buyung berharap mampu berikan sepercik kebahagiaan untuk si Bunga seraya hendak menguntai sebuah rasa. Namun, berkali-kali ia menanti tak kunjung jua iya temui.
Sudah 5 kali hari itu terlewatkan dan kado special dari si Buyung pun tak pernah sempat dia berikan. Berbagai hal selalu menjadi penghalang dihari itu, bahkan  kado spesialpun terpaksa masuk  tong sampah depan kos-kosan.
Kini tahun ke-enam terhitung sejak perkenalannya dengan Bunga, februari kembali menyapa. Tahun politik yang melanda di tahun ini, terlihat Buyung disibukkan dengan berbagai agenda. Kendatipun demikian, kesibukan tak membuatnya lupa hari penting di bulan dua. Seperti biasa Buyung mulai bertanya dengan beberapa rekannya, tentang hadiah special yang harus ia berikan buat pujaan hati. Buyung berharap tahun ini cerita akan berbeda.
Tak terasa, hanya menghitung jam hari itu akan tiba. Namun Buyung masih bingung hendak berikan hadiah apa, dan hendak berikan melalui siapa. Apalagi beberapa tahun terakhir ia terlalu sulit untuk menemui Bunga. Akhirnya Buyung yakinkan diri dan tetap untuk memberikan sebuah bingkisan ucapan selamat meski dalam bentuk sederhana.
Sambil bermenung, terpikirkan olehnya untuk memberikan sebuah jam mungil berharap Bunga dapat mengingat waktiu sholat, 6 gelang yang melambangkan 6 tahun sudah mereka berkenalan dan sebuah cincin yang mengumpakan suatu hari Buyung akan datang melamar Bunga. Tak tanggung-tanggung Buyung berharap pemberiannya penuh filosofi dan makna. Setelah menemukan ide tersebut bergegas Buyung ajak temannya ke salah satu toko di kutaraja. Alhamdulillah, ungkap Buyung dalam hati setelah membeli barang-barang itu dan langsung membungkusnya dalam sebuah kotak bingkisan berbentuk love seakan menunjukkan lambang cinta.
malam itu, terlihat Buyung tak bisa memejamkan mata, ia masih bingung ingin menulis ungkapan apa. Lalu ia pun mencoba sholat sunnat untuk menenangkan jiwa. Seusai sholat kembali di ambilnya sebuah pulpen di atas meja, seraya menulis sebilah kalimat.  
Keesokan harinya, hari yang dinanti pun tiba. Jarum menunjukkan pukul setengah tiga. Buru –buru si Buyung menuju ke rumah keponakan si Bunga menitip bingkisan kecil hadiah ulang tahun itu.  
Berbilang hari berganti minggu, akhirnya si Bunga datang jua ke tempat keponakannya mengambil sebuah paket titipan yang tak diketahui dari siapa. Setelah dia terima dan baca tulisannya, si Bunga kembali menitip pesan lewat keponakannya bahwa dia sangat berterima kasih atas hadiah itu.
Meski ungkapan terima kasih itu tidak pernah di dengar langsung oleh si Buyung, namun Buyung tetap merasa sangat bahagia. Buyung hanya mampu berharap bingkisan itu bermakna dan menjadi memori kisahnya. Buyung pasrahkan semua rasanya pada sang kuasa agar suatu hari hati si Bunga terbuka untuknya. Walau di keheningan malam rindu kian menusuk dada, dan gema suara hati bersimbah lara kerap pecahkan indahnya suasana.
Biarlah, mungkin ini ujian keikhlasan dimana suatu masa akan menemui muaranya yang indah. Atau ini bingkaian cerita pahit sebagai goresan luka  yang akan terkubur di dalam dada. Ungkap Buyung di sudut malam yang dihiasi cahaya bintang sirius yang terlihat mulai memudar. Sambil berharap bingkisan kecil itu mampu memberi makna, dan menjadi sesuatu yang membuat Bunga teringat padanya.

Leave a comment